Inilah beberapa penyebab burung kenari sulit/tidak jodoh :
1. Perbedaan Usia yang Terlalu Jauh
- Pejantan usia dewasa/tua kira-kira berumur 2-3 tahun dijodohkan dengan betina muda berumur 8-10 bulan. Bukannya pasti gagal jodoh karena ada juga sih yang berhasil menjodohkan, hanya saja beberapa kasus gagal jodoh sering diprediksi karena perbedaan usia yang terlalu jauh.
- Betina usia dewasa/tua misalkan berumur 2 tahun dijodohkan dengan pejantan muda berumur 8 - 10 bulan. Bisa saja sang pejantan ciut nyalinya jadi nggak berani ngawin. Yang betina sudah ngejar-ngejar minta kawin sang pejantan muda malah lari menghindar melulu...takuut (he he he).
- Pejantan Lokal dijodohkan dengan Betina F1 atau sebaliknya. Bisa juga pejantan YS dijodohkan dengan betina lokal. Karena perbedaan jenis burung kenari inilah acap kali memperlama/mempersulit proses perjodohan.
- Pejantan Lokal dijodohkan dengan betina AF atau sebaliknya.
- Tidak semua perjodohan antar jenis burung kenari pasti gagal jodoh, beberapa peternak ada juga yang pernah berhasil.
- Pejantan York Sire dijodohkan dengan betina Gloster atau WaterSlagger
- Pejantan American Singer dijodohkan dengan Spanish Timbrado
- Perbedaan ras burung kenari ini tentu membutuhkan kecermatan dan pengalaman kita dalam mnjodohkan karena masing-masing ras memiliki karakteristik tersendiri yang unik dan berbeda-beda.
- Kalau pas dapat burung kenari pemilih, wah repotnya minta ampun.
- Betina warna kuning dijodohkan dengan pejantan warna merah (red intensive)
- Betina warna putih dijodohkan dengan pejantan Starblue
- Kadang betina pemilih ini harus digonta-ganti pasangan sampai beberapa kali agar menemukan yang cocok di hatinya. Pejantan yang sewarna hanya salah satu cara saja agar cepat jodoh.
- Beberapa peternak banyak juga yang berhasil mengawinsilangkan burung kenari dengan warna yang berbeda.
- Betina sudah pernah produk (bertelur/beranak) dijodohkan dengan pejantan perjaka alias belum pernah ngawin, atau sebaliknya. Biasanya agak mengalami kesulitan, lebih mudah menjodohkan betina sudah pernah produksi dijodohkan dengan pejantan sudah pernah ngawin.
- Betina siap tembean (belum pernah produk) dijodohkan dengan pejantan muda (belum pernah ngawin). Ini juga butuh kesabaran kita dalam menjodohkan.
- Burung kenari menderita sakit demam/influenza, tipus, ashma/paru-paru, sakit tulang, lumpuh, sakit mata, dan penyakit serius lainnya. Penyakit-penyakit ini jelas akan sangat mengganggu/menghambat proses perjodohan. Lha, gimana mereka mau kawin kalau badan saja sulit digerakkan. Boro-boro mau kawin, sekedar mau makan/minum saja sulitnya minta ampun.
- Misalkan burung kenari kita menderita kelainan hormonal, seperti tidak mengalami birahi atau kelainan jaringan indung telur sejak piyik (faktor pembawaan).
- Burung kenari mengalami kelainan genetik, misalkan betina tetapi bisa ngriwik layaknya jantan. Atau pejantan tetapi suka mendekam di sarang seperti mau bertelur, dsb.
- Burung kenari menderita gangguan jiwa(psikopat), misalkan betina yang suka mencabik-cabik pasangannya/kanibalisme atau sebaliknya pejantan yang suka membunuh pasangannya.
SOLUSI :
- Usahakan perbedaan umur kedua pasangan tidak jauh berbeda.Juga kita hindari berumur sama. Yang paling afdol adalah umur pejantan sedikit lebih tua dari si betina.
- Kita jodohkan burung kenari yang berjenis sama. Misalkan Betina Lokal dengan pejantan Lokal, betina AF dengan pejantan AF, betina F1 dengan pejantan F1,dsb.
- Lebih mudah menjodohkan burung kenari betina YS dengan pejantan YS, betina gloster dengan pejantan gloster,dsb.
- Khusus betina/pejantan pemilih layak dicoba dijodohkan dengan betina/pejantan yang warna bulunya sama.
- Lebih cepat proses perjodohan antara pejantan pernah ngawin dengan betina sudah pernah produk(bertelur).
- Agar perjodohan berjalan lebih lancar pastikan kesehatan kedua pasangan burung kenari.
- Burung kenari yang menderita kelainan genetika, kelainan jiwa atau kelainan hormonal jika masih bisa dirawat/disembuhkan masih layak dipelihara. Tetapi yang sudah fase parah/akut lebih baik diberikan gratis pada saya saja........he he he.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar